Ketika ditanya apa yang ingin Anda pilih untuk berinvestasi? Biasanya saham menjadi pilihan terakhir. Banyak persepsi tentang saham di masyarakat, membuat investasi model ini dipenuhi kesalahpahaman. Berikut ini beberapa alasan diantarannya.

Tidak Mengerti Tentang Saham

Banyak yang beranggapan yang bermain saham itu hebat, pintar, modal besar, berani ambil risiko. Padahal ya tidak juga. Pandangan tersebut muncul karena sebagian masyarakat tidak mengerti tentang saham. Mereka tidak mengerti apa sih saham itu, Boleh jadi sangat sedikit mereka yang mengerti dan sebagian besar orang-orang di lingkungan mereka juga tidak mengerti. Orang juga beranggapan bahwa apabila berinvestasi saham hanya untuk keuntungan jangka pendek daripada keuntungan jangka panjang.

Takut Kehilangan Uang

Banyak orang terlanjur menerima pandangan negatif bahwa investasi saham itu sangat berisiko. Banyak orang kehilangan uang di investasi saham. Bahkan orang-orang di sekitar mereka memberikan contoh real dari pengalaman orang-orang yang kehilangan uang di investasi saham. Sebetulnya bahwa risiko di investasi saham terkait dengan kualitas saham yang kita beli dan juga jangka waktu investasi kita. Kalau Anda memiiki saham berkualitas dan investasi untuk jangka panjang, maka risiko Anda sangat kecil sempai kehilangan uang di pasar saham. Semakin lama Anda menabung saham, kemungkinan besar semakin tinggi nilai saham Anda.

Baca juga :  Ladies, Persiapkan Dana Pensiunmu Sejak Dini

Diperlukan Modal Besar

Perlu Anda ketahui bahwa sekarang investasi saham tidak perlu modal besar. Dengan menyisihkan 10 sampai 20 persen dari penghasilan, Anda sudah bisa berinvestasi saham. Bahkan, saat ini Anda sudah bisa menanamkan saham dengan modal Rp 100.000 saja. Menarik bukan?

Perlu Full-Time

Ada juga yang beranggapan bahwa menjadi investor saham itu berarti harus full-time, dan menjadikannya pekerjaan tetap. Tetapi jika Anda ingin melakukannya, tentu Anda bisa. Selama Anda berinvestasi di lembaga sekuritas yang resmi di Bursa Efek Jakarta, tentu tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan tidak perlu full-time. Di sinilah peran penting para pialang saham karena mereka akan memilih saham yang paling menguntungkan, melalui analisa dan kalkulasi yang sudah menjadi spesialisasi mereka. Anda tinggal ikut. Tidak perlu buang waktu untuk menganalisa sendiri. Anda juga tidak perlu buang waktu untuk trial and error. Cukup mengikuti apa yang direkomendasikan oleh sang analis.

Baca juga :  Generasi Milenial dan Bisnis Masa Depan

Saham = Judi

Paham ini muncul karena orang tidak mengerti apa itu saham. Memiliki saham artinya memiliki kepemilikan dari suatu perusahaan. Ketika kita membeli saham, itu sama artinya kita membeli kepemilikan dari perusahaan tersebut. Jadi, begitu Anda mengerti tentang saham, Anda tidak akan menyamakan saham dengan judi. Meski memang ada orang yang menjadikan investasi saham ‘seperti’ judi ketika mereka hanya berspekulasi di pasar saham tanpa mengerti apa yang mereka lakukan. Sama sekali tidak dianjurkan untuk melakukan hal seperti itu.

Nah Ladies, dengan segala kemajuan teknologi dan informasi yang mudah diakses, sudah saatnya kita mulai berinvestasi di pasar saham. Semakin cepat, semakin menguntungkan tentunya. Selamat berinvestasi saham!    (Editor: Theresia PM)