Generasi yang mendominasi penduduk Indonesia sampai 50% lebih saat ini, mereka adalah anak muda yang disebut Generasi Millennial. Siapakah Generasi Millennial tersebut? Mereka yang lahir antara 1981 – 1997 dan ada juga hingga kelahiran tahun 2000 an. Generasi inilah yang mewarisi masa depan keluarga dan bangsa, karena berada dalam rentang usia produktif.

 

Generasi Millennial memiliki ciri-ciri antara lain, rasa percaya diri tinggi, optimis, ekspresif, dan bebas.  Mereka terbuka pada hal-hal baru, dan selalu ingin tampil beda dari yang lain, menggunakan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru. Mereka sejak kecil sudah mengenal teknologi, seperti handphone, internet dan gadget canggih lainnya, dan mereka sangat senang bergaul (networking).

 

Mengenai jumlah penduduk Indonesia berdasarkan usia, menurut data statistik ada yang menarik. Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia. Dilihat dari jumlah usia produktif tersebut di atas, kesempatan dan peluang bisnis yang ada sangatlah besar bagi kaum generasi millennial. Generasi Millennial adalah pasar yang sangat besar di Indonesia.

Baca juga :  Transformasi Digital Diminati Industri Global

Dilihat dari segi Keuangan dan Bisnis, Generasi Millennial sekarang ini menjadi pusat perhatian. Selain belajar menata dan mengelola Keuangan, memulai Bisnis adalah cara yang baik untuk dilakukan generasi millenial. Semakin muda memulai bisnis, kesempatan meraih kesuksesan pun semakin besar. Kalau bicara bisnis artinya kita bicara tentang kesempatan. Mereka yang berhasil di dunia bisnis adalah mereka yang bisa memanfaatkan kesempatan. Seringkali bisnis yang dulu kita anggap sukses, hari ini belum tentu sukses. Mengapa? Karena kesempatannya sudah berakhir.

Menurut CEO dan Founder PT. JHD Randol Visi Utama, Danu Sofwan, apapun profesinya seseorang dituntut untuk bekerja keras, berjuang, dan berkorban. Memulai bisnis tidak selamanya harus memiliki modal sendiri. Bisa modal tersebut berasal dari nama baik kita, sehingga orang lain percaya untuk membantu meminjamkan uang atau bekerjasama.

Baca juga :  Stella Lukman : Mengedukasi Wanita Indonesia Tentang Investasi, Agar Mandiri Finansialnya.

Ladies, sebelum memulai bisnis dibutuhkan kondisi phisik sehat. Sebab, dengan psikologis yang sehat bisa melahirkan ide dan kreativitas. Untuk kreatif perbanyak referensi melalui berbagai cara seperti membaca buku,  nonton TV dan diskusi. Sebelum terjun ke bisnis, buka wawasan terlebih dulu dan cara pandang kita, ladies. Riset diperlukan untuk mencari jenis usaha yang memang ada pasarnya. Setelah menemukan jenis usaha yang akan ladies lakukan, segera eksekusikan.

Tentang Produk yang akan di pasarkan, disarankan harus ada diferensiasi, keunikan, emosional, dan history. Diferensiasi kita butuhkan jelas agar produk yang kita jual berbeda dengan dari kebanyakan yang ada di pasar.Tidak selamanya bisnis yang sedang tren harus kita ikuti. Keunikan pun menjadi daya tarik, misalnya dari nama makanannya, kombinasi bahan, atau kemasan.

Baca juga :  Dereta Ponsel Harga Rp 2 Hingga Rp 5 Jutaan Sepanjang 2018

Penting juga memasukkan unsur history, dengan menceritakan awal kisah produk yang dijual tersebut. Tidak kalah pentingnya dilihat faktor manusia yang akan bersentuhan langsung dengan produk dan pembeli. Orang tersebut harus diberikan pelatihan, pengetahuan dan ketrampilan. Berdasarkan analisa 70%  keputusan pembeli berasal atau dipengaruhi faktor manusia, sisanya berdasarkan produk.

Nah ladies, sudah terpikirkan mau mulai bisnis apa? Atau kalau sudah ada produknya, coba modifikasi agar produk tersebut disukai oleh generasi millennial. Selamat berbisnis zaman now!