Tren digital mengubah pasar tenaga kerja. Selain mekanisme dan prekrutan, kebutuhan akan kompetensi pekerja pun bakal berubah. Era teknologi ini, menuntut keahlian tambahan yang harus dimiliki para calon.

PT Robert Walters, perusahaan jasa konsultasi perekrutan dan penempatan kerja profesional level manajer ke atas, memaparkan riset terbaru bahwa 70 persen perusahaan Asia akan ekspansi, termasuk 57 persen diantaranya adalah perusahaan di Indonesia.

Temuan ini mengungkapkan, permintaan calon karyawan bidang teknologi informasi cenderung meningkat enam tahun terakhir, terutama untuk kategori profesional. Tak hanya dari perusahaan rintisan bidang teknologi digital seperti perdagangan elektronik (e-dagang), tren juga datang dari berbagai latar industri, seperti perbankan dan jasa finansial, penjualan dan pemasaran, serta logistik.

Baca juga :  Merawat Betawi Yang Nyaris Pergi

Perusahaan yang telah ada di Indonesia sejak Tahun 2011 dan telah beroperasi di 28 negara itu, mengungkapkan pula bahwa enam tahun lalu mekanisme perekrutan menggunakan jasa konsultan sudah ada, tetapi belum berkembang seperti sekarang. Semula pencarian tenaga profesional level manajer ke atas, memakai iklan atau koneksi. Kini tren itu berubah dengan memanfaatkan jejaring sosial khusus tenaga kerja, konsultan, sekaligus koneksi pertemanan. Di sisi lain, ekspansi internasional butuh pekerja profesional yang berpengalaman dan ahli, antara lain pernah bekerja pada perusahaan multinasional. Tren digital juga menambah persyaratan keahlian di bidang teknologi informasi.

Baca juga :  7 Tips Penting Sebelum Membeli Tanah (lanjutan)

Era Ketergantungan Digital

Sinyal ketergantungan terhadap digital, memang sudah mulai terasa. Fakta utamanya, kecepatan dan kecanggihan digitalisasi makin dimanfaatkan para pelaku bisnis buat menarik investasi. Saluran yang bakal disasar adalah pencarian data lewat digital. Ditengerai, setiap tahunnya, pengadaan data dengan menggunakan teknologi informasi meningkat hingga 50 persen. Para pemain pasar global makin agresif ber-digital dalam pengumpulan data. Ke depan, bisnis tradisional pun bakal memanfaatkan kecanggihan perangkat ini. Tren digital di pasar kerja juga didorong situasi dimana konsumen (pengguna teknologi komunikasi), kini lebih pintar secara digital. Inovasi digital mulai dimanfaatkan secara mandiri dan disesuaikan dengan kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca juga :  Kampanye #PantangPlastik, Selamatkan Bumi Pertiwi

Tak cuma kaum milenia, usia 40-an pun kini makin piawai memainkan kecanggihan teknologi ini. Hal ini lantaran menggeliatnya jejaring sosial mewarnai gaya hidup masyarakat jaman now. Bahkan kekuatan media-media sosial juga dimanfaatkan sebagai pendongkrak penjualan.

Dengan beragam kenyataan ini, Ladies bisa mempertimbangkan keuanggulan digital sebagai pembangkit produktivitas dan efisiensi yang nantinya bakal berdampak pada pekerjaan dan karir. Pembelajaran dan pengembangan memang membutuhkan waktu dan energi, dan terkadang memaksa keluar dari zona nyaman. Namun jika Ladies dapat mempertahankan kebiasaan belajar sepanjang karir, kemungkinan besar Ladies akan memperpanjang umur karir Anda. Mengurangi risiko apapun dan meningkatkan kemampuan kerja.