Membangun usaha atau starup di zaman now, keberadaan relasi menjadi sangat penting. Upaya efektif yang perlu dilakukan adalah bergabung dalam sebuah komunitas. Karena dengan berhimpun di komunitas bisnis atau pengusaha, para peserta memiliki kesempatan untuk mengenal usahawan lain dari berbagai industri dan latar belakang. Hal ini tentu dapat memperkaya wawasan mengenai bisnis di industri yang sama maupun yang berbeda.

Keuntungan lainnya, dengan memperluas jaringan bisnis, kita juga bisa bertukar informasi dan pikiran mengenai bisnis dan segala hal yang dapat membantu dalam mengembangkan bisnis. Di sana akan ditemukan berbagai macam ilmu dan pengalaman yang belum tentu didapat di buku atau teori bisnis lainnya.

Manfaat lain, bagi bisnis yang baru mulai berjalan, bergabung di komunitas juga bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan brand awareness. Di mana, komunitas bisnis bisa menjadi salah satu channel marketing yang memiliki nilai engagement yang tinggi, terutama jika bisnis yang dimiliki bermanfaat lebih bagi sebuah komunitas.

Baca juga :  Strategi Pemasaran Menjadi Solopreneur Sukses

Dengan rangkaian fungsi tersebut, beragam komunitas dengan latar belakang usaha, tumbuh subur di Indonesia. Salah satunya Komunitas 67. Perhimpunan ini dirintis dan dijalani kaum perempuan yang bercikal bakal dari pertemuan yang digagas provider terbesar , Google Indonesia. “Merujuk pada angka 67 karena kami bertemu dalam kegiatan Women Will di Jakarta tanggal 6 dan 7 April,” ungkap Oktavia P.B Sitorus, salah satu pengurus Komunitas 67.

Antusiasme para peserta kala itu, memunculkan keinginan membuat pelatihan serupa yang juga diperuntukan bagi kegiatan UMKM wanita. Dimotori Oktavia, lahirlah komunitas 67 yang diawaki lima orang pengurus dengan latar belakang usaha berbeda-beda. “Komitmen kami adalah memajukan potensi para UMKM wanita Indonesia,” tandas Oktavia yang biasa disapa Avi.

Baca juga :  50 Persen UMKM Telah Manfaatkat Marketplace

Dengan tujuan sama membangun potensi diri dan usaha, komunitas inipun berhimpun dan membekali diri dengan beragam pelatihan. Maksudnya agar rangkaian pelatihan yang diikuti memberi inspirasi dan tambahan ilmu, agar dapat dipergunakan untuk kepentingan para pelaku UMKM Wanita Indonesia.

Namun tidak hanya persoalan bisnis semata, tujuan komunitas ini pun untuk mengarahkan para wanita tetap menjaga norma , budi pekerti, dan keluhuran kaum wanita. Selain itu, “Menjalin tali silaturahmi, belajar menjalankan etika bisnis dalam berdagang dan bersosialisasi, juga belajar menjauhkan diri dari hal-hal yang bersifat hoaks,” papar Avi.

Meski baru berjalan, semangat pejuang wanita UMKM ini sungguh menginspirasi. Terbukti belum genap setahun berdiri, lima kegiatan workshop sudah dilakukan. Materi yang dipelajari berkutat soal membangun potensi diri dan usaha yang khas wanita. Salah satunya topik tentang bagaimana memanfaatkan media website sebagai sarana memasarkan produk, yang disampaikan oleh Diana A. Situmorang, seorang Trainer & Trader Online Trading. Pelatihan tersebut digelar pada Rabu, (11/12) lalu, di Mega Rasa – Jakarta, Ruang Workshop Lantai 2.

Baca juga :  Target Pemerintah Tahun Ini  2,5 juta UMKM Bakal Miliki NIB 

Para anggota mendapatkan pencerahan tentang dinamika perkembangan media daring dan pemanfaatannya bagi penjualan-penjualan produk. “Agenda kami selanjutnya adalah menyelenggarakan bazar hasil karya usaha para wanita,” ungkap Avi. Saat ini Komunitas 67 telah beranggotakan lebih dari 150 orang yang berasal dari daerah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cibubur, Cileungsi, Cikampek dan Bogor. Proyek selanjutnya, diungkapkan Avi, pengurus Komunitas 67 juga akan melakukan kunjungan para anggota yang berada di luar daerah Jakarta.