Jika Anda berkesempatan wisata ke Sumatera Utara, singgahlah ke Gunung Sipiso-piso. Wisata alam warisan dunia ini memang belum sebeken Air Terjun Sipiso-piso, tetapi pemandangan yang ditawarkan di sini tak kalah menawan.

Gunung Sipiso-piso terletak di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Untuk mencapai tempat ini, kita harus menempuh perjalanan 2-3 jam dari kota Medan dengan kendaraan bermotor.

Pemandangan sepanjang jalan menuju ke sana dihiasi dengan perkebunan yang asri, terutama kebun jeruk. Jika ingin mampir, Anda bisa membeli jeruk Brastagi yang terkenal itu dengan memetik sendiri di kebun-kebun tersebut.

Dibandingkan dengan Danau Toba yang telah mendunia, gunung dengan ketinggian 1900 dpl ini memang masih terdengar asing di telinga wisatawan. Sipiso-piso terletak di sebelah utara Danau Toba, sekitar 24 kilometer dari Kabanjahe. Letaknya di tepi yang berbeda dengan kota Parapat yang sering dikunjungi orang jika ke Danau Toba.

Baca juga :  Begini Cara Ladies Memanfaatkan Hotel Kapsul Bandara

Gunung Sipiso-piso dikenal pula sebagai Bukit Gundul karena pepohonan hanya tumbuh di puncaknya. Konon Sipiso-piso berarti si burung-burung. Ada pula yang mengatakan artinya si pisau-pisau karena jalan menuju puncaknya berkelok-kelok dan tampak seperti sayatan pisau.

jalan-menuju-sipiso-piso

Jalan Berkelok Bak Sayatan Pisau Menuju Bukit Gundul (Foto : Google Map)

 

Gunung ini terbentuk dari batuan lava andesit. Magma yang terdapat di perut bumi mengalir ke permukaan dan membentuk kerucut Gunung Sipiso-piso. Peristiwa ini diperkirakan terjadi setelah proses pengangkatan Pulau Samosir.

Menurut Ketua Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Alimin Ginting, Sipiso-piso termasuk dalam 16 geosite atau situs geopark di kawasan Danau Toba yang bakal diusulkan ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai situs geopark dunia.

jalan-menuju-gunung-sipiso-piso

Jalan menuju Gunung Sipiso-piso(arah kiri) dan Air Terjun Sipiso-piso (arah kanan)

informasi-sipiso-piso

Papan Informasi Wisata

pos-jaga-gunung-sipiso-piso

Pos Jaga di Gerbang Masuk Gunung Sipiso-piso

Puncak Sipiso-piso dapat dicapai dengan trekking selama 2 jam. Jika tak kuat jalan kaki, Anda pun bisa naik motor atau pick up ke sana. Tapi hati-hati karena jalur yang dilalui berupa jalan berkerikil yang bisa membuat roda kendaraan selip. Selain itu, jalannya pun sempit dan berkelok-kelok tajam di tepi jurang.

Baca juga :  Pengawasan Orangtua Terhadap Penggunaan Instragram

 

 

Sampai di puncak Gunung Sipiso-piso, perjalanan sulit Anda terbayar oleh pemandangan mengagumkan Danau Toba dan pegunungan sekitarnya. Nampak jelas pesona Danau Toba dan pegunungan sekitarnya, seperti Bukit Gajah Bobok, Gunung Sibuaten, Gunung Pusuk Buhit yang ada di Pulau Samosir, serta gunung lainnya.

Pulau Samosir dari Puncak Sipiso-piso

Di sana tersedia juga camping ground, beberapa gazebo dengan bentuk atap khas tanah Karo, toilet dan warung kopi. Sayangnya fasilitas camping ground kurang terawat. Pintu dan bak toilet rusak, lampunya pun mati. Sehingga jika berencana camping di sini, Anda harus membawa sendiri air dari bawah. Tapi jika Anda butuh stopkontak untuk men-charge HP, jangan khawatir. Di warung kopi tersedia sewa stopkontak Rp.5000 per HP/jam.

Baca juga :  Agar Parfum Favorit Bisa Bertahan Seharian

 

Jika ingin bermalam di tenda, jangan lupa bawa sleeping bag, matras, sweater dan jaket tebal, serta pelindung kepala dan telinga (kupluk/beanie hat). Karena angin di puncak Gunung Sipiso-piso cukup dingin dan kencang, serta kerap turun gerimis di malam hari. Simak juga 10 tips bawaan penting berwisata alam.

Pagi hari, udara dingin masih menerpa karena kabut masih menyelimuti puncak gunung. Pukul 9-11 adalah saat yang tepat untuk mengambil foto di sini. Kabut mulai naik sehingga hamparan pemandangan menawan bisa Anda nikmati sambil menghirup udara segar dan selfie sesekali.

Spot Foto Cantik Di Sipiso-piso

Wisata alam seperti ini perlu sesekali dilakukan. Udara bersih, pemandangan luas nan indah yang terbentang di depan mata dan energi positif dari alam bisa memberi tambahan semangat dalam hidup. Selain bersyukur masih bisa menikmati alam yang mempesona, kita pun termotivasi untuk turut menjaga kelestariannya.