Sejak digulirkannya promosi wisata melalui instagram oleh Kementerian Pariwisata RI tahun 2017 lalu, bisnis pariwisata mulai menggeliat, khususnya di kalangan kaum muda. Maklum kelompok milenial ini, dikenal tak lepas dari sarana gadget. Perkembangan ini pun dimanfaatkan Kemanpar melalui program Destinasi Digital.

Saat ini melalui Generasi Pesona Indonesia, telah diciptakan tujuh tempat pasar yang sudah terkenal di media sosial dan sering dipamerkan di aplikasi instagram. Hal ini mendorong digital tourism yang menarik untuk difoto terutama sasarannya untuk kalangan milenial.  Menurut Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, semua pelaku usaha sektor pariwisata harus bisa memenuhi kebutuhan turis milenial agar cepat dipromosikan. Tidak hanya lokasi wisata, bidang kuliner pun harus menarik supaya bagus di upload ke dalam  instagram. Karena paket wisata digital merupakan salah satu langkah  mendongkrak potensi wisata Indonesia, sekaligus menjawab tantangan perkembangan zaman saat ini. “Syarat utama membangun distinasi baru adalah layak foto atau fotogenik,” ungkap Menpar.

Baca juga :  Ragam Menu “Self Reward” yang Ramah di Kantong

Sejak diluncurkannya setahun lalu, Indonesia telah memiliki tujuh destinasi digital. Diawali dengan Pasar Karetan Kendal Jawa Tengah, Pasar Pancingan Lombok, Pasar Siti Nurbaya Padang, Pasar Baba Boen Tjit Palembang, Pasar Tahura Lampung, Pasar Kaki Langit Jogja, dan Pasar Mangrove Batam.

Destinasi digital dikategorikan menjadi tiga sesuai dengan bisnis pariwisata. Pertama, destiniasi digital nature, yaitu alam sebagai objek selfie. Kedua, destinasi digital culture tema karya budaya, seperti heritage, kota lama, kota tua, dan lainnya. Ketiga, destinasi digital man-made, yang biasa disebut market yang objek selfie-nya adalah gambar kreatif, tiga dimensi, dengan food truck dan aneka kuliner. “Dari sisi customer management, target market yang dibidik adalah generasi milenial. Survey di seluruh dunia membuktikan bahwa milenial lebih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman ketimbang barang,” kata Arief.

Baca juga :  Bebas Dari Hutang

Arief melanjutkan, dari sisi product management, jika pariwisata semakin kreatif, instragramable, dan memikirkan objek gambar, saat difoto akan banyak likes, comments, repost, share, dan interaksi positif. “Inovasi adalah suatu keharusan untuk bisa mengejar ketertinggalan dari pesaing-pesaing kita. Target 17 juta wisatawan mancanegara tahun ini harus kita rebut,” tandas Arief.  Karenanya Arief menghimbau, agar kaum milenial yang tengah berwisata, untuk mengunggah lokal wisatanya di Indonesia agar menjadi viral. Hampir setiap hari hastag #pesonaindonesia menjadi viral di instagram.