Meski sudah berusaha untuk tidak berhutang, ternyata tetap ada kebutuhan mendesak yang mesti dipenuhi karena penghasilan yang tidak mencukupi. Sebelum memutuskan untuk berhutang, ada baiknya untuk merenungkan cara berikut ini agar hutang yang dimaksud untuk membantu kita keluar dari masalah keuangan tidak akan membuat terpuruk.

Menguji Motivasi

Sebelum memutuskan untuk berhutang, kita harus menguji motivasi kita, jangan sekali-kali berhutang jika tidak tahu motivasi yang dimiliki. Renungkan apakah berhutang merupakan sebuah keputusan yang tepat? Alangkah baiknya jika tidak berhutang, jika dikemudian hari memberikan dampak besar dari risiko berhutang.

Mengerti Konsekuensi Berhutang

Hidup dalam lilitan hutang adalah hidup seperti budak. Dengan memiliki hutang, kita harus menyadari bahwa gaya hidup pasti akan berubah, Banyak orang yang tidak siap dan tidak memikirkan gaya hidup yang akan berubah karena memiliki hutang. Apakah Anda siap dengan perubahan-perubahan ini? Kita harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sehingga tidak kaget dengan perubahan.

Baca juga :  Kemandirian Perempuan Pengusaha Untuk Ketahanan Ekonomi Keluarga

Memiliki Konsekuensi Tidak Bisa Membayar Hutang

Kita harus memiliki konsekuensi terburuk dari hutang yang diambil. Dengan itu, kita dapat memeriksa kesiapan diri jika kejadian yang paling buruk terjadinya. Tak jarang kita hanya melihat sisi baik hutang sehingga tidak siap dengan sisi buruk dari hutang. Ingatlah bahwa kemungkinan mendapat untung senantiasa berbanding dengan kemungkinan mendapat kerugian. Maka dari itu kita harus melengkapi diri dengan ketekunan dan tanggung jawab tinggi sehingga bisa menyelesaikan hutang tepat waktu.

Mencukupkan Diri

Jika kita bisa menyesuaikan penghasilan dan pengeluaran dengan baik, maka hutang pun tidak akan diperlukan. Kita harusnya mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita.

Baca juga :  Jenis Investasi Emas Yang Cocok Untuk "Emak-emak Jaman Now"

Gunakan Hutang Secara Tepat

Hutang digunakan untuk membeli barang yang memiliki nilai yang terus bertambah. Dengan melakukan ini sebenarnya kita sedang mengamankan diri jika terjadi keasaan yang memburuk. Tentu ada kemungkinan ada masa sulit, dimana kita sendiri tidak sanggup untuk membayar hutang. Kondisi seperti ini membuat kita harus menjual barang untuk menutupi hutang, jika nilai barang itu lebih tinggi dari saat kita membelinya, kita sudah siap. Barang yang bernilai ini salah satunya adalah tanah dan perhiasan.

Hutang digunkanan untuk membeli barang-barang yang bisa menghasilkan uang tambahan. Hutang yang diambil bisa jadi akan bermanfaat jika menggunakannya untuk modal usaha. Namun hutang untuk jenis ini akan tetap mengandung resiko. Masih ada kemungkinan usaha yang diperoleh dengan menggunakan hutang akan mengalami kerugian. Perlu perhitungan yag matang sebelum mengambil barang-gadget dan barang elektronik sejenisnya.

Baca juga :  Strategi Pemasaran Menjadi Solopreneur Sukses

Besar Maksimal Hutang Tidak Boleh Melebihi 30% Pendapatan

Semisal kita mendapatkan gaji sebesar satu juta rupiah per bulan, ada baiknya jika cicilan hutang tidak lebih dari 300 ribu rupiah. Jika melebih itu, hidup kita akan tertekan dengan cicilan hutang.

Mengambil Tindakan Tegas

Ambillah tindakan tegas ketika mendeteksi adanya kemungkinan tidak bisa membayar hutang. Kita harus berano mengambil tindakan tegas jika ada tanda-tanda, kita tidak bisa meneruskan cicilan hutang. Jika terlambat bertindak tegas, bisa-bisa kita akan rugi besar. Keputusan terakhir yang bisa diambil adalah menjual barang-barang yang kita beli dengan hutang membayar semua hutang kita.