Wanita Sehat Tonggak Perekonomian Indonesia

Dharma Wanita Persatuan (DWP), menyelenggarakan Seminar Nasional di Jakarta, tepatnya di Hotel Bidakara, selama 2 hari yaitu pada tanggal 10-11 Oktober 2017 dengan tema : “Perempuan Sehat Pelaku Ekonomi Handal”.

Foto Dokumen Pribadi

Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan, Wien Ritola Tasmaya, membuka acara seminar tersebut dengan kesimpulan bahwa perempuan mempunyai andil besar dalam aspek Kesehatan dan Ekonomi Indonesia. ” Perempuan perlu menjadikan diri sendiri sehat sehingga mampu menjadi motivator lapangan.”

Foto dokumen Pribadi

Kegiatan seminar yang diselenggarakan dengan tujuan mendorong perempuan untuk maju, bukan hanya demi alasan kesetaraan, tetapi juga untuk kesuksessan pertumbuhan ekonomi.  Dengan memberikan perhatian Kesehatan dan Pengetahuan kepada perempuan, mereka berpotensi besar dalam kemajuan bidang ekonomi Indonesia.

Salah satu dan satu-satunya pembicara laki-laki dalam Seminar DWP Nasional ini, Chairul Tanjung, pemilik Chairul Tanjung Corporation atau CT-Corp mengatakan bahwa, ” Perempuan terutama ibu-ibu adalah tonggak atau pilar perekonomian di Indonesia sekarang ini”.

Baca juga :  Di Tengah Badai Corona, Para Ahli Sarankan Berinvestasi di Sektor IT

Ekonomi Indonesia meningkat karena tingginya sifat konsumtif ibu-ibu yang belanja kebutuhan rumah tangga. Sifat ibu-ibu ini mengundang banyak investor, baik dari dalam maupun dari luar negeri, tertarik untuk membuka usaha di Indonesia. Ibu-ibu tersebut terutama yang masuk dalam Generasi X, ytaitu perempuan yang usianya berkisar antara 30-45 tahun, masuk dalam usia produktif, yang bekerja menggunakan komputer dan internet, serta saat belanja selalu dipikirkan terlebih dahulu.

Foto Dokumen www.waralabakan.com

Sebuah kabar yang sangat membanggakan, Indonesia mengalami kemajuan ekonomi yang pesat, dibanding negara-negara tetangga maupun negara wilayah Asia lainnya. Dan yang mengontrol konsumsi perekonomian Indonesia saat ini adalah kaum perempuan.

Dengan tema materi “Menjadi Perempuan yang Mandiri, Kreatif dan Inovatif”, Chairul Tanjung memberikan informasi dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi para Perempuan Indonesia, terutama kepada para anggota Dharma Wanita Persatuan.

Baca juga :  Mercy Corps dan DANA Dukung Pemberdayaan Pengusaha Perempuan

Bagaimana menciptakan Perempuan yang Mandiri, Inovatif, Kreatif dan berjiwa Entrepreneurship?

Foto Dokumen Kontanpos.co.id

Sebagai contoh dalam seminar tersebut, dikisahkan seorang ibu dari Surabaya, yang menjadi Perempuan Inspiratif di bidang kuliner. Beliau “hanya” menjual kue Nastar, tetapi omsetnya pernah mencapai 1,2M! Luar biasa….

Yang Pertama dilakukannya adalah efesiensi dan produktif dalam membuat kue nastar. Efesiensi dalam usaha membuat kue nastar yang akan dikonsumsi sendiri atau untuk dijual. Produktif dalam membuat kue nastar yang akan di produksi lebih banyak lagi.

Yang Kedua adalah perlunya inovatif dan entrepreneurship, yaitu melakukan inovasi dengan penjualan kue Nastar tersebut, hingga membentuk jiwa kita sebagai Entrepreneurship, Misalkan

  • Kue nastar biasa (kue nastar di dalam toples mika biasa) harganya 50 ribu/toples.
  • Setelah diinovasi, kue nastar tersebuat diberi merek/brand dan kemasan yang dibuat menarik. Masukkan ke Instagram, harganya menjadi 120 ribu/toples.
  • Inovasi dan kreatif dengan memberikan rasa yang berbeda dalam bentuk nastar, seperti rasa coklat, vanila, durian,stroberi, jual di sosmed, harganya 280 ribu/kemasan
Baca juga :  Merencanakan Keuangan Bagi Wanita

Yang Ketiga perlunya kreatif, melakukan sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Kreatifitas bisa dimulai dari memberikan rasa yang beda (rasa coklat, vanila, durian dan sebagainya), kemasan yang berbeda dan bentuknya bisa di kreasikan.

Yang Keempat adalah berjiwa Entrepreneurship, atau istilahnya kewirausahaan. Usaha yang dilakukan karena adanya peluang. Kalau tidak ada peluang, ciptakan peluang tersebut. Disini yang terpenting adalah hasil akhir. Tantangan harus berani kita hadapi dan terus maju (result oriented).

Buy The Future with The Present Value“. Membeli masa depan dengan nilai sekarang. Intinya Ladies, dalam melakukan bisnis, perempuan lebih berani memulai bisnis baru (start up). Banyak perempuan yang bermimpi menjadi seorang entrepreneur, tetapi juga ingin tetap bisa mengurus suami dan anak-anaknya. So Lets Do it Girls!