Emma Kuslita, Arsitek Wanita Indonesia yang Energik.

Bulan September, secara astrologi banyak orang percaya bulan yang merupakan awal semi ini, adalah melambangkan dari bulan “Wanita”. Sesuai dengan simbolnya seorang wanita, sejatinya wanita tersebut memiliki : kesuksessan dalam karir, tubuh berstamina tinggi, sifatnya yang selalu riang gembira, penuh kreatifitas dan suka berpetualang.

Salah satu wanita yang lahir di Bulan September, Rahmawati Kuslita, atau biasa di panggil Emma, Arsitek kelahiran Tangerang, 14 September 1982 ini, memiliki kehidupan yang sangat menarik. Tidak hanya menarik dalam kehidupan pribadinya, juga dalam urusan karirnya sebagai Arsitek Muda, Emma memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab yang tinggi bagi Profesinya.

Emma Kuslita, Arsitek Wanita Indonesia yang Energik

Foto Dokumen Pribadi

Lahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Emma memiliki keberuntungan yang tinggi, dimana perkembangan karirnya saat ini, sangat didukung dari awalnya oleh kedua orangtuanya, yaitu Bapak M.D. Kusnandar dan Ibu R. Aidali Brata. Seorang pakar Konseling Pekerjaan mengatakan, bahwa bakat seorang anak, sudah dapat diketahui saat dia masih dalam kandungan. Dan itu terbukti bagi wanita cantik lulusan Teknik Arsitektur Trisakti angkatan 2000 ini.

Baca juga :  Generasi Milenial Mulai Berani Investasi di DPLK

 

 

Bagi Emma, Arsitek Wanita Indonesia yang Energik, awal menyukai dunia Arsitektur karena menyukai bentuk-bentuk masa yang berseni, hingga memutuskan komitmen mengambil jurusan Arsitektur, sebagai bekal ilmu untuk menggapai cita-citanya menjadi Arsitek yang memiliki Karakter dan berskala Nasional.

Menurut wanita yang mengidolakan arsitek Wanita Zaha Hadid dan Arsitek Ridwan Kamil, Arsitek Wanita di Indonesia, masihlah sangat kecil jumlah dan porsinya di banding Arsitek laki-laki. Prosentasenya belumlah cukup, hanya sekitar 20% wanita yang lulus jurusan Arsiterktur menjadi profesi murni sebagai seorang Arsitek. Alasan utama yang klasik adalah, masalah kebudayaan Timur, dimana wanita yang sudah menikah akan memiliki waktu yang terbatas untuk mengembangkan karirnya di dunia Arsitektur tersebut. Bidang pekerjaan Arsitektur sangat menyita waktu dibanding profesi lain pada umumnya. Terutama jika dia terjun sebagai wiraswasta, jam kerja rutin bisa 10 – 15 jam per hari. Dan Arsitek wanita di sini harus siap resikonya.Lain lagi jika dia terjun sebagai karyawan kantoran, rata-rata perusahaan lebih memberikan peluang besar kepada arsitek laki-laki, karena kepala keluarga dan fleksibel waktu kerjanya.

Foto Dokumen Pribadi

Aktifitas Emma saat ini sebagai Founder Of RKP Design and Build, serta Founder Bittova Design Furniture Brand, bukan bekerja sebatas sebagai Arsitek saja, juga termasuk hal yang bersangkutan dengan urusan Kliennya : dari meeting bersama Klien, Survey lapangan, mengecek pembuatan produk workshop yang sedang di buat dan lain-lainnya. Semua di lakukannya karena tanggungjawab dan resiko sebagai Arsitek. Bagi pencinta bersepeda dan travelling ini, Kemajuan karirnya tidak terlepas dari para kliennya yang memberikan Kepercayaan dan Kebebasan waktunya untuk Emma berkarya.

Foto Dokumen Pribadi

Memasuki 12 tahun berkarir di dunia Arsitektur, pastinya tabungan finansial wanita single yang selalu berpenampilan rapih dan mempesona ini, pastilah semakin banyak.  Arti Investasi bagi wanita yang banyak aktifitasnya ini, adalah mengumpulkan dana, waktu, tenaga dan pikiran yang dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang. Tidak hanya memiliki Brand Perusahaan Arsitektur saja, saat ini investasi lainnya yang sudah di lakukannya yaitu memiliki workshop furniture, showroom furniture dan beberapa bidang usaha yang sudah didanai sejak lama. Baginya ilmu investasi yang di dapat, yang sesuai dengan passion nya, dan pengaturan finansialnya juga diaturnya sendiri dan sesuai dengan target planningnya untuk setiap 5 tahun ke depan.

Baca juga :  7 Tips Penting Sebelum Membeli Tanah (lanjutan)

 

Ok Emma, semoga semakin maju karir Arsiteknya ya. Dan Selamat Ulang Tahun Girl!