Makin beragamnya jenis usaha waralaba, orang makin tertantang menekuni bisnis jenis ini. Buat Ladies yang tertarik dan baru mencoba usaha waralaba, ini bebepa tipe entrepreneur yang bisa jadi pertimbangan dalam menentukan gaya dan keberanian buat eksis di dunia franchising.

Small Business, Lifestyle, And Family Entrepreneurs

Small business entrepreneur di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) adalah individu-indivisu yang menyediakan dan mengatur bisnis sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan demi kepentingan pribadinya. Kebanyakan UKM bergerak di bidang bisnis yang menyediakan kebutuhan rumah tangga seperti bidang kuliner, jasa, jual-beli barang, dan bidang agrobisnis, seperti pertanian dan peternakan.

Di Indonesia, UKM memberikan 97% kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, 56% PDB, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 6,3%. Artinya, tren UKM sangat populer di tengah masyarakat Indonesia. UKM bersifat positif dan harus didukung oleh Pemerintah dan institusi perbankan nasional.

Franchise Entrepreneur

Franchise atau waralaba adalah sebua metode yang digagas dan dilakukan oleh seorang entrepreneur untuk mendistribusikan produk dan jasanya dengan cepat dengan tujuan dapat menguasai lingkup pasar dan skala ekonomi yang lebih luas. Dengan kata lain, sistem waralaba adalah membangun hubungan kerja sama dengan orang lain, terutama para pemilik modal dan investor. Ada dua pihak yang terlibat aktif dalam sistem franchising yaitu franchisor (pemilik bisnis) dan franchisee (pemilik modal/investor).

Baca juga :  Komunitas 67 Menumbuhkan Kehidupan Sosial Para Anggotanya

Keduanya, bekerja sama dan saling mendukung untuk menyukseskan jalannya bisnis. Bisnis ini dipimpin oleh franchisor sebagai pihak yang menjual hak dan merek dagangnya dalam sebuah sistem bisnis dan franchisee sebagai pihak yang membayar royalti dan komisi lainnya yang sudah disepakati kedua belah pihak.

Umumnya, franchisor merancang sebuah sistem yang harus diikuti oleh franchisee sesuai dengan standar prosedur operasi yang telah ditetapkan. Terdapat tiga tipe barang dan jasa yang diperjualbelikan melalui bisnis franchise, yaitu produk, jasa, dan bisnis. Contoh franchise dalam bentuk produk adalah dealer otomotif. Dalam bentuk jasa, misalnya perusahaan jasa jual-beli properti. Dalam bentuk bisnis, misalnya restoran ayam goreng cepat saji.

Jika Anda pemula dalam bisnis dan Anda memiliki modal, sebaiknya Anda mulai dengan menjadi franchisee entrepeneur. Dengan demikian, Anda dapat dengan mudah mengenali dunia bisnis tanpa harus memulai dari nol.

Profesional Fast-Growth and Serial Entrepreneurs

Profesional entrepeneur adalah orang yang memiliki daya wirausaha tetapi mempraktikannya pada perusahaan orang lain. Profesional fast growth dan serial entrepeneur identik dengan para profesional yang bekerja pada perusahaan lain, membangun bisnis, lalu mengembangkan bisnis yang baru. Merekalah yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.

Baca juga :  Generasi Milenial dan Bisnis Masa Depan

Banyak dari profesional tersebut dulunya adalah amatir, coba-coba, lalu memberanikan diri untuk menjadi seorang entreprenur. Namun, seiring berkembangnya bisnis, mereka berubah menjadi profesional yang ditempa oleh waktu. Kesabaran, keuletan, dan kerja keras membuat mereka sukses dalam membangun dan bertahan di dunia bisnis. Dalam membangun bisnis, mereka selalu bekerja sama dengan para investor agar menjadi besar dalam waktu yang singkat dan cepat.

Corporate Entrepreneurs and Intrapreneurs

Istilah corporate entrepreneur atau lebih dikenal dengan sebutan intrapreneur dinobatkan kepada mereka yang mendedikasikan diri bekerja pada suatu perusahaan tertentu. Entrepreneur di dalam organisasi merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar.

Untuk bertahan lama di dunia bisnis, sebuah perusahaan tidak memiliki banyak pilihan kecuali berinovasi atau mati. Prof. Peter F. Drucker mengatakan bahwa setiap organisasi yang percaya bahwa manajemen atau entreprenurship itu berbeda, dalam waktu yang relatif singkat, akan keluar dari dunia bisnis. Sebab, tidak ada perusahaan yang dapat bertahan dan goncangan ekonomi, kecuali mereka menerapkan sistem entrepreneurial leadership dengan mengutamakan inovasi sebagai tulang punggung pertahanan mereka. Di sana harus ada sistem yang mengatur seluruh kegiatan perusahaan dan para pegawainya, termasuk pengembangan ide baru.

Baca juga :  Bersiaplah Ladies, Transaksi Keuangan Masa Depan Adalah Digital

Creative Disrupters and Innovators

Inovasi berbeda dengan kreativitas. Kreativitas adalah pengembangan dan ide yang sudah ada, sedangkan inovasi sebenarnya adalah penerapan dari ide kreatif yang sudah sukses dibentuk sebelumnya. Inovasi adalah sesuatu yang baru atau sesuatu yang unik yang dibutuhkan pasar. Inovator juga disebut sebagai entreprenur karena mereka memiliki jiwa optimis untuk mengembangkan ide yang mereka temukan.

 

Extreme Entrepreneurs

Disebut dengan extreme entrepreneur karena keberanian mereka dalam menggali lebih jauh kemampuan yang ada di dalam diri dan mewujudkan mimpi mereka. Tindakan mereka dianggap nekat. Contoh extreme entrepreneur yang masih ada saat ini adala pembalab mobil Formula-1 North Atlantic Fisherman, Richard Branson. Ia adalah seorang biliuner yang mendirikan perusahaan rekaman bernama Virgin Record dan Maskapai Penerbangan Virgin Atlantic Airlines. Bagi orang-orang seperti itu, berpetualang (adventurer) sama dengan entrepreneur karena dibutuhkan tekad yang kuat dan sedikit nekat.